Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, pengelolaan sumber daya air menempati posisi strategis dalam upaya adaptasi dan mitigasi global. Berikut adalah beberapa strategi komprehensif yang dapat diadopsi untuk mengoptimalkan pengelolaan air dalam konteks perubahan iklim:
1. Peningkatan Basis Data Ilmiah dan Penelitian Memperkuat penelitian ilmiah mengenai pengaruh perubahan iklim terhadap siklus air adalah fundamental. Hal ini mencakup pengembangan dan pembaruan data mengenai perubahan pola curah hujan, frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan. Dengan basis data yang solid, kebijakan dan tindakan yang diambil akan lebih tepat sasaran dan efektif.
2. Perlindungan Biodiversitas dan Ekosistem Air Konservasi dan restorasi ekosistem air tawar dan pesisir harus menjadi prioritas dalam kebijakan lingkungan. Perlindungan habitat alami seperti sungai, danau, dan lahan basah tidak hanya mendukung keanekaragaman hayati, tetapi juga meningkatkan kualitas air dan ketahanan terhadap perubahan iklim.
3. Penerapan Kebijakan Iklim yang Berfokus pada Air Integrasi pengelolaan air dalam perencanaan kebijakan iklim nasional, seperti dalam rencana adaptasi nasional (NAP) dan kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC), adalah esensial. Kebijakan ini harus mencakup aspek mitigasi bencana alam dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.
4. Adopsi Solusi Berbasis Alam Mengimplementasikan solusi berbasis alam dan pendekatan ekosistem dalam pengelolaan sumber daya air dapat meningkatkan resiliensi terhadap perubahan iklim. Teknik-teknik ini termasuk reforestasi daerah tangkapan air, revitalisasi lahan basah, dan teknologi hijau dalam pengelolaan air perkotaan.
5. Pembiayaan dan Investasi dalam Infrastruktur Air Memperluas akses terhadap pendanaan untuk pengembangan infrastruktur yang dapat mengatasi masalah kelangkaan air dan mendukung sanitasi yang lebih baik adalah kritikal. Investasi ini penting khususnya di negara berkembang, di mana akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi masih terbatas.
6. Sinergi Global dan Regional dalam Pengelolaan Air Meningkatkan kerjasama internasional dan regional dalam manajemen sumber daya air adalah penting. Dialog dan kolaborasi antarnegara dapat membantu dalam mengintegrasikan kebijakan pengelolaan air dan iklim, serta memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi.
7. Pengembangan Sistem Peringatan Dini Membangun dan meningkatkan sistem peringatan dini untuk bencana hidrologis seperti banjir dan kekeringan adalah vital. Sistem ini harus dikombinasikan dengan strategi tindakan antisipatif yang efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap populasi dan infrastruktur vital.
8. Mempromosikan Teknologi dan Inovasi Peningkatan akses terhadap teknologi canggih dan inovasi dalam pengelolaan air, seperti sistem irigasi efisien, pengolahan air limbah, dan teknik desalinasi, dapat memperkuat kapasitas adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
9. Komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Mereaffirmasi komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya tujuan ke-6 yang berkaitan dengan air bersih dan sanitasi, adalah penting. Pencapaian tujuan ini memerlukan kolaborasi lintas sektor dan peningkatan kapasitas lokal.
10. Dialog dan Platform Kolaboratif Menciptakan platform kolaboratif untuk dialog berkelanjutan antar berbagai pemangku kepentingan di bidang iklim dan air. Platform ini akan memastikan bahwa strategi dan tindakan yang diambil bersifat inklusif dan berkelanjutan.
Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
PENGURUS PUSAT MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH
Instagram: @wakaf.mes - @mes.indonesia
Alamat: Kantor Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah
Jl. Tebet Dalam IV E No. 70, Tebet Barat, Jakarta Selatan – 12810
Telp : 021 829 9746 / 021 829 9747
UP : 0856 427 222 40 (Roudotul Firdaus)